Beberapa bulan sebelum back for good, saya berencana untuk melakukan sebuah project (ceilaa, bahasanyaa euy). Sebenarnya bukan projek apa-apa sih. Ini hanyalah sebuah projek pribadi dalam rangka ingin mengabadikan memori selama dua tahun terakhir yang penuh suka, duka, tawa dan air mata (Zzzzzz). Jadi projeknya adalahā¦.MENCETAK FOTO (gedubrakk,, hhaha). Yups, you read it right, MENCETAK FOTO 😁. Projek mencetak foto ini sudah saya rencanakan jauh-jauh hari sebelum pulang ke Indonesia. Alasannya simple, karena rasanya kurang seru aja kalo tiap mau liat foto harus buka laptop atau hp.Lagian kalo liat di laptop kan kurang beraturan ya saking banyaknya file foto yang ada,, hhaa. Nah, pas jalan-jalan ke Savers (salah satu toko yang menjual barang-barang secondhand di Melbourne), saya menemukan satu album foto vintage yang lucu dengan harga yang murah meriah ($2.99 kalo ga salah). Jadilah saya bertambah semangat untuk mulai memilih foto mana saja yang akan di print, soalnya ga mngkin semua, bisa bangkrut nanti,, hhii.
Singkat cerita, sekitar bulan Desember tahun kemarin, pas lagi musim wisuda (tapi saya-nya gabisa wisuda 😅), saya mengunjungi beberapa online shop yang menjual graduation gifts. Nah ketika mencari hadiah wisuda inilah, saya melihat yang namanya Photobook alias kumpulan foto-foto yang dicetak seperti buku dengan berbagai macam tema yang menarik. Setelah dipikir pikir, kok rasanya Photobook ini jauh lebih menarik dan seru dibandingkan nyetak foto trus dimasukkan ke album (maafkan ketidaksetiaan saya dear photo album). Selain bentuknya yang unik, photobook ini memungkinkan kita untuk mendesain sesuai kreasi kita masing-masing, plus bisa ditambahin kata-kata juga. Seruuu kan??? (iyain aja yaaa,,hehe).
Nahhh, jadi begitulah kisah perpindahan hati saya dari photo album ke photobook. Alhasil, bulan Januari, di sela-sela kejenuhan dan kemalasan menulis thesis 😂, mulailah saya milih-milih foto sekaligus mendesain 3 photobook. Sebenarnya kalo mau cepat, bisa pakai template desain yang udah ada, namun berhubung saya adalah tipe orang yang suka mempersulit diri sendiri, maka akhirnya saya harus menghabiskan sekitar 5 -6 hari untuk mendesain 3 photobook tersebut. Hasilnya gimana?? BIASA-BIASA AJA sebenarnya, haha. Tapi saya cukup puas dengan hasilnya. Walaupun setelah dicetak, saya merasa masih banyak foto-foto yang tidak sempat dimasukkan (kebanyakan fotoo sih ulll 😛).
Nah berikut 3 photobook hasil karya si designer amatir,,, hakhakhak
1. Student life
Ini hasil karya pertama, masih coba-coba, masih kaku, trus ngerjainnya buru-buru karena ngejar promo diskonan yang deadline nya udah dekat,,mbhahaha (deadliner sejatii :D). Sesuai namanya isi dari photobook ini adalah kegiatan-kegiatan perkuliahan mulai dari semester 1 sampai 4. Aktivitas2 yang diikuti di kampus seperti kelas conversation (letās chat), belajar di perpus n gradhub. Aktivitas2 di luar kampus kayak acara kumpul2nya awardee lpdp, main angklung, nari saman, tahsin4kids, MIIS, ikutan conference dll. Pokoknya album ini mah isinya agak2 serius gitu, 😝
2. The collecting moments of our travel
Taraa,, ini karya yang kedua, udah mulai terliat sedikit peningkatan lah yaa.
Pada percobaan kedua ini saya mulai menggunakan berbagai macam template dengan beragam tema yang telah tersedia di websitenya, trus tinggal diatur sesuai selera, plus ditambahin sedikit kata-kata kalo rasa-rasanya perlu. Photobook ini menggambarkan tentang perjalanan-perjalanan yang saya lakukan di luar Victoria. Mulai dari perjalanan ke Tasmania di akhir tahun 2015, perjalanan ke Jepang di awal tahun 2016, perjalanan ke South Australia tepatnya ke Adelaide di pertengahan tahun 2016 dan ditutup dengan perjalanan ke 4 kota: Sydney, Canbera, Gold Coast dan Brisbane di akhir tahun 2016.
3. VICTORIA
Dann inilah karya photobook terakhir yang paling tebal dibandingkan dua photobook sebelumnya.
Sesuai namanya photobook ini mengisahkan (ceilee, macam novel aja ul) tentang perjalanan-perjalanan serta kegiatan yang saya lakukan selama tinggal di salah satu Negara bagian Australia ini, Victoria. Walaupun ini photobook yang paling tebal, tapi tetap aja ada banyak foto yang tidak sempat dimasukkan. Tapi bak kata kirana, āndk papa, namanya juga belajarā. Setidaknya gambaran secara garis besar nya sudah tercover di photobook ini.
Dari ketiga photobook ini, photobook student life adalah yang paling tipis. Bukan karena mempraktekkan jargoan STUDY HARD PLAY HARDER, tapi disebabkan karena di awal-awal masih berusaha irit halaman, tujuannya agar irit biaya juga.. hehe (tapi sebenarnya memang banyakan foto jalan2 sih, 🙈😂) . Tapi apa daya dua photobook selanjutnya malah kebablasan nambah banyak halamannya.
Untuk teman-teman yang berminat membuat photobook seperti ini, serta pengen tau biaya dan informasi lainnya, bisa langsung mengunjungi website snapfish. Selain snapfish, ada juga beberapa website lain yang menawarkan jasa pembuatan photobook, seperti : photobook australia, vistaprint dan banyak lagi .Di Indonesia juga ada jasa pembuatan photobook ini, salah satunya photobook Indonesia , walaupun sepertinya harganya masih murahan di Australia karena lebih banyak promo2 diskonnya trus juga bayarnya pake dollar, jadi lebih dikit nol nya,, 😅😅.
check it out and happy design everyone!!